Breaking News

TUGAS KELOMPOK PERTEMUAN 5 JURNAL AUDIT


Jurnal Pertama


Judul Jurnal : Agustinus S, Sri Wiyanta. 2017. PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA


Tempat Penelitian : Fakultas Ilkom Unwidha


Masalah yang diangkat dalam jurnal : Bagaimana teknologi informasi dapat diaplikasikan dalam suatu organisasi akan mempengaruhi seberapa jauh organisasi tersebut telah mencapai visi, misi, ataupun tujuan strategisnya


Solusi/metode yang digunakan :

1. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif, prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif.

2. Metode analisis data yang dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja yang terdapat dalam Cobit 4.1.

A. Wawancara 

Kegiatan ini dilakukan untuk menangkap deskripsi lebih lengkap mengenai masalah yang diteliti yang tidak terjaring melalui kuesioner. Untuk pedoman wawancara, meneliti juga berpedoman pada model kematangan dan Control Objectives COBIT.

B. Observasi 

Pengamatan dilakukan terhadap pengelolaan TI berdasarkan aspek-aspek yang telah ditetapkan dalam COBIT.

C. Kuesioner 

Untuk kuesioner mengenai tingkat kesadaran pengelolaan mengenai pengelolaan, proses, pengawasan, dan evaluasi TI, peneliti menggunakan COBIT 4.1,


Hasil dari penelitian :

1. Hasil penelitian ini menunjukkan pengukuran tingkat kematangan proses tata kelola TI di Fasilkom Unwidha dengan COBIT 4.1 maturity model memiliki ruang lingkup Business Goals sebanyak 13, IT Goals sebanyak 18, IT Process sebanyak 30 proses, dan 4 Domain.

2. Untuk analisis kematangan tata kelola TI, dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu: kategori pertama merupakan proses pada level Repeatable but Intuitive terdiri atas 5 proses, yaitu: PO6 ,PO8, PO10, AI3, ME1, dan kategori kedua merupakan proses pada level Defined Process yang terdiri atas 25 proses, yaitu: PO1, PO2, PO3, PO4, PO5, PO7, PO9, AI1, AI2, AI4, AI5, AI6, AI7, DS1, DS2, DS3, DS4, DS5, DS6, DS7, DS8, DS10, DS12, DS13, ME4.

3. Hasil pengukuran tingkat kematangan tata kelola TI diperoleh nilai kematangan 2,84 yaitu pada level Define Process, artinya sudah ada prosedur yang memiliki standar dan didokumentasikan dengan baik, sudah ada pelatihan formal untuk mengkomunikasikan prosedur dan kebijakan yang dibuat.


Jurnal Kedua


Judul Jurnal : Budi Sutomo, M. Adie Saputra. PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PERGURUAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 STUDI KASUS : STMIK DHARMA WACANA METRO.


Tempat Penelitian : STMIK Dharma Wacana Metro


Masalah yang diangkat dalam jurnal : 

Pengembangan dan tata kelola infrastruktur teknologi informasi yang efektif memiliki implikasi yang besar terhadap operasi, struktur, dan strategi organisasi sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap efisiensi,produktivitas, dan pengembangan daya saing. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pengelolaan terhadap aktivitas bisnis dan resiko yang tidak hanya meliputi masalah teknis atau operasional, tetapi juga eksekutif manajemen agar dapat memenuhi kebutuhan bisnis.


Solusi/metode yang digunakan :

1. Perancangan Tata Kelola IT : Intiate Programme, Define Problems and Opportunities, Define Roadmap, Plan Programme.

2. Metode Pengumpulan Data

A. Data Primer : Wawancara dan Kuesioner.

B. Data Sekunder : Studi Literatur.

3. Pengambilan Sampel

Pengambilan Sampel adalah sebagian populasi atau dengan kata lain terdiri atas anggota yang dipilih dari populasi yang mewakili karakterikstik populasinya yang diteliti. Teknik sampling yang digunakan adalah Non Probability Sampling yaitu sampling jenuh di mana semua anggota populasi diteliti. 


Hasil dari penelitian :

1. Tata kelola teknologi informasi pada STMIK Dharma Wacana Kota Metro saat ini sebesar 1,52 dengan tingkat capability performed. Untuk tingkat kematangan teknologi informasi yang diharapkan sebesar 4,37 dengan tingkat capability predictable.

2. Rata-rata gap pada seluruh domain proses yang diteliti sebesar 2,85. Dibutuhkan penyesuaian masing-masing domain proses, karena nilai 2,85 merupakan nilai rata-rata seluruh domain proses, maka penulis akan memberikan rekomendasi pada tiap proses yang diteliti sehingga rekomendasi perbaikan tepat sasaran.

3. Hasil pengukuran tingkat kematangan menggunakan cobit 5, nilai rata – rata tertinggi kondisi saat ini terdapat pada DSS05 yaitu sebesar 1,56, sedangkan nilai rata- rata terendah kondisi saat ini terdapat pada APO07 sebesar 1,45 di mana dengan hasil tersebut tingkat model capability perguruan tinggi adalah performed yang pada tahap ini telah berhasil melaksanakan proses TI dan tujuan proses TI tersebut benar-benar tercapai.

4. Nilai rata – rata tertinggi kondisi yang diharapkan pada perguruan tinggi terdapat pada DSS01 yaitu sebesar 4,36, sedangkan nilai terendah yang diharapkan terdapat pada APO07 sebesar 4,39. di mana dengan hasil tersebut tingkat model capability yang diharapkan perguruan tinggi adalah predictabled yang diharapkan pada tahap ini perguruan tinggi telah menjalankan proses TI dalam batasan-batasan yang sudah pasti, misal batasan waktu.


Anggota Kelompok :

1. Elvari Faisal Setiawan

2. Rehan Hardiansyah

3. Naufal Nasrullah

4. Bagus Pradana

5. Ahmad Muthawalli Musthofa

6. Triananda Suratman

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.